HASIL PENGKAJIAN KITAB HIKAM AYAT
1 – 2
Pertemuan 1 : 28 April 2012
A. Pemeran :
Al-Hikam ayat 1 dibaca dan dimaknai oleh Ust. Jaelani;
Dijelaskan oleh KH Fathurrohman, Ust. A. Zuhri, Ust. Syafi’i, Ust. Mahdi
Al-Hafidz, K. Ahyan. Dikomentari oleh Ust. Syiraj, Ust. Aying, Ust. Rohmat
(Beringin), Ust. A. Syaekhu dll
.
B. Kesimpulan ayat 1:
من علامة الاعتماد على العمل، نقصان الرجاء عند نزول الزلل :
Amal/kerja
yang dimaksud adalah seluruh pekerjaan yang baik, Orang Arif adalah
orang yang tidak membanggakan amal ibadahnya;
Tanamkan
agar kita dapat menjadi orang yang selalu merasa kurang sempurna pada
amal ibadah kita, sehingga terus bertambah baik; Usahakan agar selalu tenang
dalam menghadapi situasi apapun;
Amal
Ibadah kita bukanlah tiket untuk memasuki surga, namun rahmat dan fadlal
Allah lah yang dapat menyebabkan kita masuk surga;
.
Ketika
ditimpa musibah, maka kembalikanlah itu kepada Allah. Allah selalu memberi
yang terbaik untuk hambaNya.
.
Amal
ibadah kita (sholat dll) seharusnya dilakukan dengan rasa cinta dan tidak
hanya sekedar memenuhi kewajiban, dengan cinta maka kita berupaya untuk
melakukannya dengan yang terbaik/khusyu.
“Bekerjalah untuk duniamu seakan kamu hidup selamanya dan beribadahlah
untuk akheratmu seakan kamu mati esok”. Semua yang kita lakukan harus
didasari semangat, DEMEN dan SENENG. Bukan KEPAKSA. Insya Allah amal kita
yang selama ini dilakukan dengan rasa terpaksa, lambat laun dengan terus
RIYADHOH. DEMEN akan muncul sendiri.
Pertemuan ke 2 : 26 Mei 2012
A. Pemeran :
Dibaca
dan dimaknai oleh Ust. A. Zuhri Adnan. Dijelaskan oleh Ust. Mahdi Al-Hafidz,
KH. Fathurrohman, Ust. Olis Syibromalisi, Ust. Yoyon, Ust. Syiraj, K. Achyan,
Ust. A. Mubarok, Ust. Syafi’i Wahab. Dikomentari oleh K. Sumbada, Ust.
Abdulloh, Ust. H. A. Zaeni, Ust. Umar Ghoni dan Ust. Akrom.
B. Kesimpulan ayat 2:
إرادتك التجريد مع إقامة الله إياك في الأسباب.. إلخ
Secara sosio-religius manusia terbagi dalam 3 katagori kelompok
Tajried(K1) (Anti-sosial/mengasingkan diri untuk alasan
Ibadah) Asbab(K2) (social-interacts/tetap beribadah dan
bersosial) dan Tawasuth(K3) (sebagian hari dalam seminggu
digunakan untuk mengasingkan diri).
Ketiga pilar manusia di atas merupakan kenyataan yang
telah ditetapkan Allah oleh karena itu keinginan manusia untuk berpindah
untuk memasuki kategori yang lain mendatangkan dua kemungkinan yang pertama
merupakan Syahwat Khofiyyah dan kedua Penurunan Himmah Aliyah (HA).
Jika kondisi seseorang ada pada K1 maka keinginannya berpindah ke K2/K3
merupakan syahwat, namun jika K2 ingin berpindah ke posisi K1/ K3,
maka termasuk pada penurunan Himmah Aliyah.
Adapun ciri dari K1 yaitu : menyepi, semua waktunya untuk
ibadah, tidak pernah merasa miskin harta, ciri K2 : berbaur dan
berinteraksi dengan masyarakat, bekerja tatapi tidak tamak dan beribadah pada
waktunya. Sedangkan ciri K3: ciri K2 + pada waktu tertentu dia bersemedi.
Introspeksikan pada diri Kita ada pada Katagori manakah kita????a
Akhirnya, apapun usaha kita, tidak akan dapat merubah
taqdir Allah. Berusahalah terus menjadi orang yang terbaik dan menjadi orang
yang paling banyak memberi manfaat pada orang lain. (Al-Hadits)s
والله اعلم
بالصواب
|
Senin, 04 Juni 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar